Ingin Baca Cerita Anti Mainstream? Berikut Rekomendasi Novel Plot Twist Ala EnCo!

Spoiler Alert!

Halo, EnCodicts! Apa kabar? Semoga kalian baik-baik saja, ya!

Disini ada EnCodicts yang suka baca novel nggak? Kalau ada, genre novel apa yang EnCodicts sukai? Romance? Misteri? Atau humor? Well, menurut Enco, apapun genre novelnya, kalian pasti ingin membaca kisah yang menarik dan tidak membosankan, kan? Pas banget! Di artikel kali ini, EnCo akan membahas tentang novel-novel dengan ending anti mainstream yang pasti dapat membuat EnCodicts melongo diakhir bab!

Yuk, langsung kita bahas!

1. THE BOY IN THE STRIPED PAJAMAS

Sumber: imdb

Novel pertama yang akan kita bahas berjudul The Boy in the Striped Pajamas karya John Boyne. Kalau EnCodicts suka sejarah, pasti kalian sudah tahu tentang apa novel ini hanya dari covernya saja. Yap, setelan piyama bergaris putih-biru identik dengan para tahanan Nazi pada Perang Dunia II, dalam salah satu tragedy terkelam di dunia, Holocaust.

Buku yang dirilis pada tanggal 5 Januari 2006 ini memiliki alur cerita yang cukup disturbing untuk dibaca bagi sebagian orang. Bercerita tentang seorang anak laki-laki berumur 9 tahun bernama Bruno yang harus mengikuti keluarganya pindah rumah ke daerah terpencil karena ayahnya, seorang petinggi Nazi, dipindah tugaskan untuk mengepalai salah satu Kamp Konsentrasi Nazi.

Dari jendela rumahnya, Bruno dapat melihat Kamp Konsentrasi tersebut dan karena tak ada yang memberitahunya tentang tempat itu, suatu hari ia memutuskan untuk mendatanginya. Diperbatasan pagar kawat berdurilah dia bertemu dengan Shmuel, seorang anak berkepala botak yang mengenakan piama bergaris seperti tahanan lainnya. Semenjak itu, mereka menjalin pertemanan.

Masalah muncul ketika mereka memutuskan untuk mencari ayah Shmuel didalam Kamp. Dengan persiapan yang matang, Bruno menyusup masuk kedalam Kamp dan mereka berdua mulai mencari ayah Shmuel. Kisah keduanya berakhir ketika mereka tergiring masuk ke kamar gas beracun tanpa mereka sadari. Bersama puluhan tahanan Nazi lainnya, Bruno dan Shmuel meninggal didalam ruangan itu.

Ketika ayah Bruno menyadari kemana anaknya pergi, semua sudah terlambat. Nyawa anak laki-laki dari seorang petinggi Nazi itu melayang ditangan bangsanya sendiri.

Dari banyak review tentang novel ini, banyak orang yang menangis dan merasa ngeri dengan ending dari buku ini. Diceritakan dari sudut pandang seorang anak berumur 9 tahun, EnCodicts yang membacanya akan dibawa kedalam pemahaman seorang anak petinggi militer yang dilindungi dari kejamnya perang. Oleh karena itu, ada beberapa bagian dari novel ini yang mungkin membuat EnCodicts gemas dengan kepolosan Bruno, contohnya ketika Bruno melihat Kamp Konsentrasi lewat jendelanya dan mengira bahwa itu adalah sebuah ladang luas dan para tahanan berpiama garis-garis merupakan para pekerja di ladang tersebut. Kita bisa dibuat geleng-geleng kepala dengan kepolosan Bruno ketika mengamati salah satu tempat paling mematikan pada masanya. Contoh lain adalah ketika Bruno dan Shmuel berniat untuk mencari ayah Shmuel yang sudah berhari-hari tidak terlihat.

Jika EnCodicts paham dengan kondisi di Kamp-Kamp Konsentrasi tersebut, tentu EnCodicts pasti ingin memberitahu kedua bocah tersebut bahwa kemungkinan besar ayah Shmuel telah tiada—tetapi untuk anak-anak berumur 9 tahun yang belum mengerti tentang kejahatan perang, mereka menganggap bahwa orang-orang hanya ‘menghilang’ sehingga mereka memutuskan untuk mencari ayah Shmuel yang mengakibatkan nyawa mereka melayang.

Mengesampingkan akhir cerita yang sedih, tata Bahasa pada novel ini terbilang cukup sederhana sehingga mudah dimengerti—tentu saja berkat ditulisnya novel ini dalam sudut pandang seorang anak kecil yang pastinya menggunakan kalimat-kalimat sederhana ala anak-anak. Jika EnCodicts kurang memahami tentang Holocaust, akan sedikit sulit untuk memahami beberapa kejadian karena tidak banyak penjelasan langsung mengenainya—karena Bruno, sang pencerita, juga tidak mengetahui apa-apa.

2. NO EXIT

Sumber: goodreads

Setelah membahas tentang tragedi terkelam umat manusia, yuk kita pindah ke sebuah novel penuh misteri karya Taylor Adams yang berjudul No Exit.

Darby Thorne tidak beruntung hari itu—ketika ia sedang ngebut untuk menjenguk ibunya yang akan operasi kanker, badai salju yang parah menghantam kota dan memaksanya untuk menepi ke sebuah rest area sampai badai berhenti. Ketika ia hendak menuju café di tempat tersebut, secara tidak sengaja Darby melihat seorang anak kecil yang dikurung didalam kandang anjing didalam mobil yang terparkir tepat disebelah mobilnya.

Dengan bantuan Ashley, seorang laki-laki yang terlihat lemah dan lamban, Darby berusaha menangkap sang penculik anak, yang diyakini adalah laki-laki mencurigakan bertubuh besar bernama Lars.

No Exit ditulis dengan sangat baik. EnCodicts akan merasa seperti sedang menaiki roller coaster ketika membaca bab demi bab. Penulisannya yang direncakan dengan baik akan membuat EnCodicts terperangah begitu mengetahui bahwa Ashley, yang terlihat lemah, ternyata merupakan saudara Lars dan parahnya lagi ia adalah dalang dari penculikan tersebut. Selama ini, kita dibuat yakin bahwa Lars-lah otak dari tindak kriminal ini—tetapi ternyata salah besar karena Ashley lah orang dibalik penculikan tersebut, bahkan ia seorang psikopat.

Selain penyajian plot twist yang mampu membuat pembacanya terpanah, Taylor Adams juga menyajikan beberapa chapter yang ditulis dari sudut pandang Ashley si Psikopat. Dari sanalah kita mengetahui seberapa jahatnya laki-laki itu dan kenyataan bahwa Lars hanyalah ‘pengikutnya’ yang menuruti semua keinginan Ashley.

Novel ini juga bukanlah novel yang menceritakan tentang perempuan yang lemah ketika berhadapan dengan kriminal. Darby Thorne digambarkan sebagai remaja yang pemberani dan pemikir cepat yang tidak takut mengambil resiko. Ada beberapa bagian dari novel ini yang cukup gore, jadi untuk EnCodicts yang memiliki perut lemah, hati-hati ya saat membacanya!

Itulah novel-novel dengan akhiran plot twist ala Entertainment Corner. Semoga EnCodicts semuanya terhibur dan memasukkan buku-buku tersebut kedalam reading list kalian. Sampai jumpa lagi!


Penulis: Adelia Marsa Calista

Editor: Indita Rahmanda

Jumlah Kata: 885

Referensi:

  • Adams, T., 2017. No Exit. William Morrow
  • Boyne, J., 2006. The Boy in the Striped Pajamas. David Fickling Books.

Published by EnCo Team

Your fun escape!

Leave a comment

Design a site like this with WordPress.com
Get started